Serang, bantencom – Siapa bilang dibalik kegondrongan rambut yang di gimbal dan tampilan nyeleneh band regea tak dekat dengan agama. Image miring itu yang coba disingkirkan oleh band regea asal Banten bernama Roompoet Hijau (RH) yang menjadi icon musik anak muda Banten dengan sindiran sosialnya.”Awalnya kita belajar seni, terus juga banyak mendalami agama, kita dateng ke pesantren, dibimbing sama Aki Aji,” kata gitaris RH, Qudoy, yang ditemui usai acara launching Sea Games di Museum Negeri Provinsi Banten, Jalan Brigjen KH.Syam’un, Kota Serang, Banten, Selasa (30/12/2015).
Mereka pun akhirnya mengajari para santri di pondok pesantren Al-Ihya yang berada di Kampung Kaduronyok, Desa Kaduronyok, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, Banten yang berada di atas Gunung Pulosari.
Bahkan, band regea ini pun sedang melakukan advokasi kepada nenek tua yang dituding oleh orang tak bertanggung jawab menjadi penipu keberangkatan umroh bagi masyarakat kelas bawah.
“Kemaren ada sempet orang tua, nenek, warga desa, kena tipu, disitu kita peduli. Jadikan hukum itu kan semakin tajam ke bawah, tumpul ke atas. Perkembangannya masih ditangani Polres Pandeglang, mungkin nanti akan dilimpahkan ke kejaksaan (Pandeglang),” terangnya.
Mereka pun berharap agar pemerintah daerah, baik kabupaten, kota, hingga provinsi, mensuport para komunitas dan penggiat seni di Banten agar dapat menyalurkan kreatifitas nya. Sehingga tak terjerumus ke wilayah yang negatif.
“Kita juga ciptain lagu, judulnya ting bating, sebagai keprihatinan kita kepada pengguna narkoba. Mudah-mudahan dengn lagu kita, bisa menginspirasi pengguna narkoba insyaf,” tegasnya.
Serang, bantencom – Siapa bilang dibalik kegondrongan rambut yang di gimbal dan tampilan nyeleneh band regea tak dekat dengan agama. Image miring itu yang coba disingkirkan oleh band regea asal Banten bernama Roompoet Hijau (RH) yang menjadi icon musik anak muda Banten dengan sindiran sosialnya.
