Manado, bantencom – Cabang tenis meja Banten membuka peluang maju ke babak berikutnya, setelah mampu mengalahkan kontingen Jambi pada pertandingan kedua, yang dilangsungkan di gelanggang olahraga Kariagi Kota Manado Sulawesi Utara. Setelah sehari sebelumnya tim tenis meja Banten juga mampu mengalahkan tim dari provinsi Kalimantan Selatan.
“Alhamdulillah kita juara pul hari ini. Dan ini sudah menjadi prestasi terbaik bagi kontingen Banten. Apalagi pada pertandingan selanjutnya tim tenis meja akan menghadapi tim kuat dari Kementrian Pertanian,” ungkap pelatih tim tenis meja Banten irham kepada RRI di Manado.
Menurutnya, pada pertandingan pertama melawan Jambi, ganda putra Edwin dan Edi Junaidi mampu meraih point atas lawannya Afrisar dan Deri Januar 3-1. Sedangkan tunggal putra yang ditempatkan Edwin, Banten harus mengakui ketangguhan lawannya Deri Januar dengan skor 1-2. Meskipun dibeberapa kesempatan pertandingan berjalan ketat. Keunggulan tim tenis meja Banten dipastikan oleh ganda putra pasangan Jainul Arifin dan Saifun Nufus melawan Nasrul dan Jaenal Wahyudi dengan skor 3-0. Dengan kemenangan juara pull tersebut, tenis meja Banten dipastikan maju ke babak berikutnya. Irham mengatakan, setalah mampu menjuarai pull, pihaknya fokus untuk memompa pemain untuk lebih meningkatkan performa permainan.
Karena tim tenis meja dari kementrian pertanian sudah menununggu dibabak berikutnya.
“Saya secara pribadi maupun secara tim memohon doa kepada masyarakat Banten untuk terus diberikan semangat untuk meraih kemenangan pada pertandingan berikutnya,” pintanya.
Sementara itu pemain tunggal putra Edwin menygatakan, dirinya sudah berbuat maksimal untuk membawa kontingen Banten menjadi jura tanpa kekalahan. Namun dukungan fisik dan tipikal pemain yang berbeda, membuat hasil pertandingan berbeda dengan yang diharapkan.
“Saya akui karakter permainan dari lawan tadi sulit ditebak. Apalagi pemain yang satu itu kelebihannya dikidal. Sehingga bola yang seharusnya lari ke tengah malahan ke pojok lapangan,” kata Edwin.
(Bc4)
bantencom “civil journalism for indonesia chanel”