
kakek penggembara ini bernama Manes asli pekalongan,beliau bersama cucunya sudah berjalan kaki dari pekanbaru dan tujuannya hendak pulang kekampungan halamannya di pekalongan jawa tengah.
dengan tertatih pak manes berjalan sangat lamban sekali,akan tetapi beliau tidak mau kakinya dikatakan cacat,saat di ajak komunikasi oleh salah seorang pengguna jalan yang iba melihat si bapak,pak manes ini sudah empat bulan berjalan kaki bersama cucunya dari pekanbaru riau,hari ini baru sampai kota serang tepatnya di jembatan arah terminal pakupatan.
kaki kiri sibapak ini menggunakan semacam sepatu roda buatan sendiri dari kayu dan ada empat buah bearing/klaher sebagai rodanya,
pak manes seorang penggembara itu yang tercatat di secarik kertas yang ada ditongkatnya,
banyak yang telah menawarkan baik dari tempat tinggal dan makanan agar beliau dapat diam dikampung halamannya saja tidak harus keluyuran kesana kemari untuk mencari kehidupan,akan tetapi si bapak ini tidak mau karena ia merasa masih bisa hidup dan menghidupi cucunya yang senantiasa menemaninya.
sipengguna jalan pun menawari untuk membonceng sibapak akan tetapi bapak itu juga menolaknya,ditawari juga akan di naikan bis untuk kejawa sampai pekalongan pun juga ditolak oleh sipenggembara itu.
banyak yang bisa kita petik ,dari kisah sipenggembara ini,beliau orang yang teguh pendirian,tak mau meminta-minta walau keadaanya sedang sangat tidak baik,semoga saja ada pihak yang bisa memperhatikan sibapak dan cucunya ini agar kelak sicucu dapat mengenyam pendidikan dan bisa merawat si kakek kelak dikemudian hari.(BC2)
sumber : Komunitas pengusaha banten berbagi,kiriman saudara adietya saddam.