Pandeglang, bantencom – Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Banten, berencana meninjau ulang status kepemilikan dua buah pulau yang diduga dikuasai keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Hak sewa atas Pulau Popole di Kecamatan Labuan dan Pulau Liwungan di Kecamatan Panimbang sendiri, kini dimiliki perusahaan milik adik Gubernur Banten Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan.
Untuk menjangkau dua pulau masing – masing Liwungan dan Popole, yang diduga dikuasai keluarga Atut Chosiyah diperlukan perahu boat. Pulau Liwungan terletak di Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten yang masih berada dikawasan wisata Tanjung Lesung. Pulau dengan luas sekitar empat puluh hektar persegi ini, mulai dikuasai keluarga Gubernur Banten sejak tahun 90 an. Seperti halnya Pulau Popole di Kecamatan Labuan, Pulau Liwungan juga dijaga pasangan suami istri yang mendapat bayaran satu juta rupiah per bulan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang memastikan, kontrak sewa atas Pulau Liwungan semula dilakukan antara Pemkab Pandeglang dengan ayah Ratu Atut Choisiyah, Tubagus Chasan Sohib. Namun sejak tahun 2010, sewa atas pulau ini diambil alih perusahaan milik Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan yang kini mendekam di Rutan KPK atas sejumlah kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang.
Setelah ramai diberitakan sebagai pulau milik tersangka TCW alias Wawan, Pemkab Pandeglang kini berencana meninjau ulang kontrak sewa kedua pulau, dengan alasan tidak memberi manfaat bagi masyarakat Pandeglang.
Kedua pulau di wilayah Pandeglang ini mulai menjadi sorotan publik, karena diduga sebagai asset milik keluarga Gubernur Banten yang didapat dari hasil korupsi.
Kekayaan keluarga Atut memang fantastis. KPK hingga kini menyita 40 mobil berbagai jenis, termasuk mobil mewah dan sebuah motor gede Harley Davidson. Penyitaan dilakukan terkait dugaan suap Pilkada Kabupaten Lebak, Banten, pengadaan alat kesehatan dan pencucian uang. Jumlah mobil yang disita KPK ini merupakan rekor penyitaan terbanyak dari seorang tersangka korupsi. Bahkan memecahkan rekor penyitaan aset Akil Mochtar sebanyak 31 mobil.
Bc4
bantencom “civil journalism for Indonesia Chanel”
