Serang,bantencom –
Tentang Personal Vaporizer
Banyak pandangan orang bahwa Personal Vaporizer (PV) atau Rokok Listrik sama saja berbahayanya seperti rokok konvensional, karena katanya “isi liquidnya sama saja bahan kimia” atau katanya “banyak ditentang dan dilarang di negara-negara loh”, dll.
Majority isi dari e-liquid PV adalah Propylene Glycol (PG) dan Glycerin (VG) yang keduanya merupakan komponen kimia yang berasa manis dan tingkat racunnya hampir tidak ada, sehingga US. Food and Drug Administration (BPPOMnya Amerika) menyatakan keduanya adalah GRAS (Generally Recognized As Safe). Keduanya sering digunakan sebagai bahan pemanis untuk makanan atau obat. (sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Propylene_glycol dan http://en.wikipedia.org/wiki/Glycerol)
Mungkin satu informasi penting juga adalah isi e-liquid PV tetap mengandung Nikotin yang kadarnya bisa anda tentukan sendiri (akan dibahas di “Tentang E-Liquid”). Nikotin tetap akan merupakan unsur berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Mohon diingat bahwa zat ini terdapat juga pada tumbuh-tumbuhan suku terung-terungan atau SOLANACEAE yaitu tembakau, kentang, tomat, dan cabai. Apakah kentang, tomat, cabai mengandung nikotin? Silahkan anda yang menilai sendiri. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Nikotin dan http://id.wikipedia.org/wiki/Solanaceae)
KESIMPULANNYA:
Bandingkan PV dengan isi e-liquid di atas dengan rokok konvensional yang mengandung TAR dan 4000+ jenis racun, mana yang lebih berbahaya?
Terus perhatikan juga negara-negara yang melarang PV adalah negara yang penghasilan per kapitanya terbesarnya berasal dari industri rokok. Tentunya bisa dibayangkan kalau negara tersebut akhirnya jatuh miskin karena industri rokok di negaranya ga laku lagi karena semua memakai PV. Silahkan anda sendiri yang memakai logika.
Tentang Bagian Personal Vaporizer
Sebuah Personal Vaporizer dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Atomizer untuk menyimpan kumparan kawat dan tali/wick
2. Tabung/Clearomizer untuk penyimpan liquid dan atomizer
3. Driptip untuk menyedot uap yang dihasilkan atomizer
4. Body (Mechanical Body atau Electrical Body) untuk penyimpan baterai
5. E-Liquid atau cairan perasa yang menjadi uap
Proses perubahan e-liquid menjadi uap di sebuah PV dimulai dari:
E-liquid di dalam tabung/clearomizer yang diserap oleh tali/wick yang telah dililit oleh kumparan kawat di dalam atomizer. Saat kita menyalakan, kumparan kawat tersebut akan membara dan “memanaskan” liquid yang diserap oleh wick tersebut.
Tentang Tabung atau Clearomizer
Biasanya atomizer dan driptip sudah menyatu dengan clearomizer. Untuk memudahkan saya membaginya ke dalam 4 katagori yaitu:
1. CE Style atau atomizer yang posisinya terletak di tengah atau atas dengan tali/wick yang menjulur ke dasar clearomizer, berikut adalah jenis dari lama ke baru yaitu: CE4. CE5, CE6, CE6 v2, Vivi Nova, dan iClear 30.
2. Bottom Changeable Coil (BCC) atau atomizer yang terletak di bawah dengan tali/wick yang pendek, berikut adalah jenis dari lama ke baru yaitu: T3, Vapeonly BCC, Mini BCC, Protank, Puritank, dan eVod.
3. Cartomizer atau atomizer yang dibalut oleh sejenis gabus dan diletakan di dalam wadah aluminium/cart yang sudah dilubangi sehingga e-liquid yang berada di dalam tank akan selalu membasahi gabus tersebut, berikut adalah jenis dari lama ke baru yaitu: Single Coil Tank (SCT), Dual Coil Tank, dan Smok U-Tank.
4. Genesis Style atau atomizer berikut tanknya yang kita bikin sendiri sesuai dengan keinginan kita.
Berdasarkan pengalaman saya :
Sebaiknya bagi pemula memilih type BCC karena type inilah yang paling mudah digunakan, tidak bocor, dan tidak mengeluarkan rasa plastik atau gosong saat digunakan, hebatnya rasa dan uap tidak kalah dari type Genesis Style.
Setelah anda menemukan e-liquid yang disukai baru beralih ke Cartomizer karena type ini seperti BCC tetapi memiliki kapasitas e-liquid yang jauh lebih banyak.
Tentang Mechanical Body dan Electrical Body
Mechanical Body artinya tidak ada komponen listrik yang menempel pada body. Jadi body murni hanya sebagai penghantar arus listrik dari baterai ke atomizer. Semakin bagus bahannya akan semakin bagus juga daya penghantarnya.
Keuntungan: hanya Mechanical Body yang dapat meningkatkan performa atomizer di Genesis Style.
Kelemahan: performa mod akan sejalan dengan power baterai yang digunakan, saat baterai melemah akan terasa penurunan performa pada atomizernya.
Electrical Body artinya body memiliki komponen listrik di dalamnya. Dengan komponen listrik ini, kita dapat mengganti voltage yang diinginkan atau mematikan PV kita saat tidak digunakan, dan sebagainya. Untuk body yang lebih canggih kita dapat menggunakan software dan PC untuk menyetingnya.
Keuntungan: informasi mod bisa ketahui dengan mudah dan mod dapat kita seting sesuai dengan keinginan kita.
Kelemahan: mod tidak akan dapat digunakan saat chip electrical di dalamnya rusak.
Tentang E-Liquids
Majority isi dari e-liquid adalah Propylene Glycol (PG) dan Glycerin (VG) yang keduanya merupakan komponen kimia yang berasa manis dan tingkat racunnya hampir tidak ada, sehingga US. Food and Drug Administration (BPPOMnya Amerika) menyatakan keduanya adalah GRAS (Generally Recognized As Safe). Keduanya sering digunakan sebagai bahan pemanis untuk makanan atau obat. (sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Propylene_glycol dan http://en.wikipedia.org/wiki/Glycerol)
Selain PG/VG, E-liquid juga mengandung perasa buatan makanan/minuman dan nikotin. Dari perasa buatan inilah muncul berbagai macam rasa yang bisa kita coba, Nikotin sendiri tidak selalu ada dalam e-liquid, kadar yang bisa dibeli dari 36mg, 24mg, 12mg, 8mg, 6mg dan 0mg.
Mohon diperhatikan:
1 ml e-liquid kira-kira setara 100 hisapan, dan kadar nikotin ini ada sebesar takaran liquidnya, jadi misal: E-Juice My PG/VG 70/30 8mg 15ml artinya kadar PGnya 70%, kadar VGnya 30%, kadar nikotinnya adalah 8mg/15ml atau 0,5mg/ml atau 0.5mg/100 hisap artinya hanya 0.005mg nikotin per 1 hisapan. Coba anda bandingkan sendiri dengan rokok biasa.(BC2)
previous post
Related posts
- Comments
- Facebook comments