Serang, bantencom – Dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)masyarakat Banten, Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten bekerjasama dengan International Scool of Career mengadakan Fokus Grup Discussion (FGD) terkait pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal dan Peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi di Wilayah Provinsi Banten, kegiatan dilaksanakan di Pendopo Gubernur Banten Komplek Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Curug Kota Serang, Rabu (19/02)
Wakil Gubernur (Wagub) Banten, H. Rano Karno melalui sambutannya mengatakan pasca terpenuhinya program penuntasan Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun pemerintah Provinsi Banten dihadapkan pada program Wajar 12 tahun, melalui program penuntasan wajib belajar (wajar) 12 tahun dan pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal dan Peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan tinggi yang telah digulirkan. Wagub menjelaskan terdapat beberapa indikator peningkatan mutu hidup masyarakat Banten sepanjang 2007-2012 dapat tercermin dari indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan pengeluaran riil perkapita masyarakat. Namun demikian wagub mengakui dari beberapa indikator pencapaian pembangunan itu masih belum signifikan berkolerasi dengan peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
“keberhasilan program ini nantinya akan dengan cepat membantu mengakselerasi peningkatan IPM Provinsi Banten, oleh karena itu pemprov Banten mengapresiasi upaya konkrit seperti ini semoga dengan upaya ini menghasilkan capaian kesepakatan penting para stakeholder dalam memformulasikan langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten ” harapnya.
Acara ini dihadiri langsung Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) RI, Musliar Kasim sebagai pembicara. Dalam paparannya Wamendiknas menyampaikan melalui program tersebut Kemetrian Pendidikan menargetkan tidak ada lagi tenaga kerja Indonesia yang mencari pekerjaan dengan pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tidak ada lagi sekolah yang membebankan biaya penyelenggaran pendidikan kepada siswanya. Pemerintah juga akan memperkuat melalui dukungan pemberian bantuan kepada siswa miskin dan akan diberikan kepada siswa sekolah yang tingkat ekonominya 25 persen ke bawah. “melalui program Pendidikan Menengah Universal dan Peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi, pada 2015 mendatang dapat menghasilkan tenaga kerja Indonesia yang terampil dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) 85, dan pada 2020 diatas APK 90”, jelas Wamendiknas RI.
Wamen menerangkan program ini telah digulirkan 3 tahun lalu, sementara untuk meningkatkan kualitas kemendikbud juga telah menerapkan meningkatkan kompetensi para pengajar melalui pelaksanaan kurikulum tahun 2013. “sesuai tujuan pendidikan nasional UU No. 20 tahun 2013 kurikulum 2013 bertujuan menjadikan penduduk Indonesia produktif, inovatif, kreatif serta apektif dilaksanakan melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi”, terang Wamen.
Pada acara FGD Dindik Provinsi Banten bersama International Scool of Career ini diadakan teleconfrence dengan KBRI Malaysia dan mendengarkan percakapan mahasiswa dari Banten yang sedang kuliah magang sambil bekerja di Malaysia. Hadir pada acara ini Direktur Pembinaan SMA Kemendiknas RI, pimpinan perguruan tinggi yang ada di Banten, perwakilan kantor Kemetrian Agama Provinsi Banten, dan undangan Focus Grup Discussion lainnya.
bc4
bantencom “civil journalism for Indonesia Chanel”